PERILAKU KONSUMEN
MENGAPA PRODUSEN PERLU MENGAMATI
PERILAKU KONSUMEN
DISUSUN OLEH:
NAMA: MILLAH AULIA
KELAS: 3EA04
NPM: 19211528
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
konsumen
merupakan aset utama yang paling berharga bagi setiap produsen. Maka apabila
sebagai produsen bisa memberikan yang terbaik kepada konsumennya, tentunya
konsumen juga akan memberikan yang terbaik bagi produsen terutama dalam hal
pemasaran produknya seperti halnya merekomendasikan suatu produk kepada
rekan-rekan kerjanya. Dengan memahami perilaku konsumen, para produsen bisa
menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen dan tentunya bisa
mendapatkan keuntungan yang lebih apabila mencapai atau bahkan melebihi target
penjualan. Namun pada kenyataannya para produsen terkadang kurang berorientasi
pada konsumen bahkan cenderung tidak memperhatikan kepuasan konsumen sebagai
tujuan utama pemasaran produknya. Hal ini disebabkan karena produsen ketika
memasarkan suatu produk mereka hanya fokus agar produk yang mereka tawarkan
terjual dengan cepat.
Pada dasarnya
perilaku konsumen merupakan tindakan atau perilaku, termasuk di dalamnya
aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan usaha untuk
mendapatkan produk (barang dan jasa) guna memenuhi kebutuhannya.
Perilaku
konsumen telah menyebabkan konsumen yang mengendalikan produk yang akan beredar
di pasaran. Sehingga produsen perlu memperhatikan perilaku konsumen agar
produsen dapat menstrategikan produk apa yang akan mereka pasarkan.
Produse harus
mampu memperhatikan perubahan pola perilaku konsumen. Tindakan ini penting
karena terdapat perbedaan yang signifikan antara konsumsi produk masyarakat
kelas menengah keatas dan masyarakat kelas menengah kebawah. Masyarakat kelas
menengah keatas biasanya lebih mengutamakan kenyamanan dari produk yang
diberikan. Sedangkan masyarakat menengah kebawah lebih cenderung menyukai
barang-barang murah degan harga terjangkau.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
pengertian dari perilaku kosumen menurut para ahli
2. Faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen
3. Hubungan antara
perilaku konsumen dan keputusan pembelian
4. Manfaat yang
diperoleh dalam memperhatikan perilaku konsumen
1.3 TUJUAN
1. Untuk
mengetahui manfaat dari pengertiana perilau konsumen menurut para ahli
2. Untuk
mengetahui faktor yang mempengerahui perilaku konsumen
3. Untuk
mengetahui hubungan atara perilku konsumen dan keputusan pembelian
1.4 MANFAAT
1. Hasil dari
penulisan paper ini dapat dijadikan acuan bagi para produsen
2. Hasil
penulisan paper ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1 PERILAKU KONSUMMEN MENURUT
PARA AHLI
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.[1] Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah
(low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan denganmudah, sedangkan untuk
barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen menurut
para ahli:
Menurut John C. Mowen dan Michael
Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian
(buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi
berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
Menurut Lamb, Hair dan Mc.Daniel
menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam
membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi barang-barang
dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian dan penggunaan produk.(Rangkuti,2002:91)
Menurut Engel, Blackwell dan
Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalahtindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Schiffman
dan Kanuk
Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun
ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhannya.
Engel,
Blackwell dan Miniard
Perilaku
konsumen ialah tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan mengikuti tindakan tersebut yang terlibat secara langsung dalam
memperoleh, mengkonsumsi dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
The American
Marketing Association
Perilaku
konsumen membagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan
lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
2.2 FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN
1. Faktor Sosial
a. Grup
Sikap dan
aperilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak gru-grup kevi. Kelompok dimana
orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership grup.
Membership grup terdiri dari dua, meliputi primary group
(keluarga,teman,tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih
formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagaaan, perkumpula
profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003,pp.203-204).
b. Pengaruh Keluarga
Keuarga
memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar
telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anakanak dalam pembelian
produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh
yang besar dalam keputusan yang melibatkan restora fast food (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p. 204).
c. Peran dan Status
Seseorang
memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan,
organisasi. Sebuahrole terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang
untuk dilakukan sesuai dengan orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah
status yang merekfleksikan penhargaan umum yang diberikan oleh masyarakat
(Kotler, amstrong, 2006, p. 135).
2. Faktor
Personal
a. Situasi Ekonomi
Keadaana ekonomi
seseorang akan mempengaruhi pilian produk, contohya rolex diposisikan konsumen
kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi
seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan kepuusan pembelian pada
suatu produk tertentu (kotler, Amstrong 2006, p. 137).
b. Gaya Hidup
Pola kehidupan
seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan , dan opini ornag
tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan
yang sama mungkinsaja mempunyai gaya hidup yang berbea (Kotler, Amstrong, 2006,
p. 138).
c. Kepribadian dan
Konsep Diri
Personality
adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan
respon terus menerus tehadap lingkungan orang itu sendiri, contohya orag yang
percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah
beradaptasi, agreif (Kotler, Amstrong, 2006, p. 140). Tiap orang memiliki
gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan
konsep diri ersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p, 212).
d. Umur dan Siklus
Hidup
Orang-orang
meruah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa
makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur,
membeli juga dibentuk leh family life cycle. Faktor-faktor penting yang
berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin
dikarenakan oleh perbedaan yag besar dalam umur antara orang-orang yang
menentukan strategi marketig dan oang-orang yang membeli prduk atau servis.
(Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 205-206).
e. Pekerjaan
Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja
konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ketempat kerja.
Bisnis eksekutif, membei makan siang dari full service restoran, sedangkan
pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restora
cepat saji terdekat (Kotler, Bowen, Makens 2003, p. 207).
3. Faktor
Psikologi
a. Motivasi
Kebuthan yag
mendesak untuk mengarahkan seseorang untu mencari kepuasan dari kebutuhan.
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan ole suatu kebutuhan pada suatu
waktu. Kebuuhan manusia diatur menurut sebuah hirarki, dari yang paling
mendesak smapai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan,
sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling
mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator,
dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling
penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p. 214).
b. Persepsi
Persepsi adalah
proses dimana seseorag memilih, mengorganisasi dan menerjemahka informasi untuk
membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk
berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p. 215).
c. Pembelajaran
Pembelajara
adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berunbah sebagai hasil dan
informasi tebaru yang diterima (mungkin ddapatkan dari embaca, diskusi,
observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru
yang diterima maupun pengalaan pribadi bertindak sebagai perilaku masa depan
dalam situasi yang sama (Schiffnan, Kanuk, 2004, p. 207).
d. Beliefs and
Attitude
Beliefs adalah
pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat
didasarkan pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrog, 2006, p. 144).
Sedangan attitude adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan
kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebua oyek atau ide
(Kotler, Amstrong, 2006, p. 145).
4. Faktor Kebudayaan
Nilai-nilai
dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui
keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p. 129). Penentu
paling dasar dari keingiam dan perilaku seseorang, culture, mengkomprmika
nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang
secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.
201-202).
a. Subkultur
Sekelompok orang
yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan,
seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p. 130).
Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai,
sikap, dan perilakunya seringkal erbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen,
Makens, 2003, p. 202).
b. Kelas Sosial
Pengelompka
individu berdarsarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelopok sosial tidak
hanya ditentukan oleh stu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan
juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstron, 2006,
p. 132).
2.3 HUBUNGAN
ANATARA PERILAKU KONSUMEN DAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN
Sebelum dan
sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses
yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1.
Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli
suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa
adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk
yang akan dibeli.[1]
2.
Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada,
konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat
berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3.
Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai
macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapinya.
4.
Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa
alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan
pembelian. Terkadang waktuyang dibutuhkan antara membuat keputusan
pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain
yang perlu dipertimbangkan.
5.
Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses
evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan
keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan
harapannya. Dalam hal ini,
terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk
tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan.Sebaliknya,
konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan
harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mengamati
perilaku konsumen sangatlah penting bagi produsen, karena dengan mengamati
perilaku konsumen produsen dapat mengetahui keinginan barang dan jasa yang
diinginkan oleh kosumen pada saat ini. Saat kita memahami perilaku konsumen,
kita bisa melihat perbedaan-perbedaan produk yang ditawarkan berbagai produsen
dengan jenis benda yang sama, misalkan produsen A memberikan warna yang berbeda
dari produsen lain, sedangkan produsen B memberikan motif yang membedakan
dengan produsen lain, begitu juga dengan Produsen C dan seterusnya yang akan
memberikan sesuatu nilai lebih agar konsumen merasa puas dengan berbagai macam
keuunggulan yang ditawarkan oleh para produsen tersebut. Konsumen tergolong aset paling
berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa
eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen
tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan
membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya. Perlu dikatehui bahwa, sebuah
perusahaan perlu memperhatikan dimana posisi yang akan ditempati pada saat
melakukan persaingan agar tidak menjadi perusahaan yang asal ikut bersaing
namun tidak memliki kompetensi yang cukup dengan perusahaan yang lain. Produsen
memiliki ketergantungan terhadap prilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas
penjualan. Proses pengamatan produsen terhadap prilaku konsumen akan memberikan
hasil yang menentukan strategi pemasaran. Inilah alasan mengapa produsen perlu
mengamati prilaku produsen.
Daftar Pustaka
http://bamaandrew.wordpress.com/2013/10/18/perilaku-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar