Senin, 24 Maret 2014

karangan


I.                   PENDAHULUAN
Mengarang berarti merangkai atau menyusun, pada awalnya kata merangkai tidak berkaitan dengan kegiatan menulis. Tapi seiring berjalannya waktu, timbulah istilah merangkai kata lalu berlanjut dengan merangkai kalimat. Sebenarnya mengarang tidak harus tertulis, seperti halnya berkomunikasi kegiatan mengarang dapat disampaikan secara lisan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Jadi karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan teratur tentang pokok bahasan, selain itu karangan mempunyai arti lain yaitu bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan.

II.                PEMBAHASAN
1.      Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

2.      Sifat dan bentuk karangan
·         Narasi: bentuk karangan yang ,menceritakan kejadian berdasarkan urutan waktu. Karangan narasi biasanya disertai oleh kisah, kehadiran tokoh, dan terdapat deskripsi, baik latar, tokoh, maupun alur.
·         Argumentasi: bentuk karangan yang mengemukakan ide atau gagasan dengan bukti, sumber, atau fakta.
·         Eksposisi: bentuk karangan yang memaparkan ide atau gagasan dengan penjelasan detail, entah itu keadaan, prose, atau masalah sejelas-jelasnya.
·         Deskripsi: bentuk karangan yang menggambarkan atau melukiskan suatu keadaan, suasana, peristiwa, perilaku seseorang, tempat, atau benda.
·         Persuasi: bentuk karangan yang bersifat mempengaruhi pembaca dengan ajakan atau bujukan. Biasanya, karangan ini disajikan secara menarik dan ringkas.

3.      Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut:
·         Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
·         Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
·         Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
·         Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

4.      Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.

5.      Karya ilmiah populer merupakan suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Menurut Liang Gee (dalam Dalman, 2012: 155) karangan ilmiah populer adalah semacam karangan ilmiah yang mencakup ciri-ciri karangan ilmiah, yaitu menyajikan fakta-fakta secara cermat, jujur, netral, dan sistematis, sedangkan pemaparannya jelas, ringkas, dan tepat.
Menurut Wardani  (2007:17) karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.
Untuk dapat mengerti pengertian karya tulis ilmiah populer, ada baiknya kita mengkajinya dari kata-kata pembentuknya yaitu tulisan, ilmiah, dan populer. Tulisan adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain itu disebut penulis.
Dalam KBBI (2002:370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangkan ilmiah populer diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Sedangkan istilah populer sendiri artinya dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa populer berarti dikenal dan disukai orang banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang relatif lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu beragam.
6.      Ciri-ciri karangan ilmiah populer
a.       Struktur
b.      Komponen dan substansi
c.       Sikap penulis
d.      Penggunaan bahasa
Pertanyaan:
1.      Salah satu ciri karangan non ilmiah adalah?
a.       Bersifat naratif
b.      Bersifat persuasif*
c.       Bersifat argumentatif
d.      Bersifat deskriptif

2.      Ada berapakah jesin karangan?
a.       7
b.      9
c.       5*
d.      6

3.      Jika anda menjelaskan pengertian dan fungsi dari suatu benda, kita dapat menggunakan karangan...
a.       Argumentasi
b.      Eksposisi*
c.       Persuasi
d.      Narasi

4.      Contoh karangan narasi yang berupa fiksi adalah?
a.       Biografi, novel, dan cerpen
b.      Novel, autobiografi, dan cerbug
c.       Biografi, cerbug, dan cerpen
d.      Cerpen, novel, dan cerbug*

5.      Karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu adalah jenis karangan...
a.       Narasi
b.      Eksposisi
c.       Persuasi*
d.      argumentasi
Sumber:

berfikir induktif


I.                   PENDAHULUAN

Kita perlu memahami mengenai penalaran karena penalaran merupakan hal yang sering kita gunakan sehari hari di dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang sekitar. Tetapi di dalam bahasan kali ini kita mmembahas tentang berfikir secara induktif, berfikir secara induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusu sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.

II.                PEMBAHASAN

1.       Berfikir secara induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Teks induktif diawali dengan pemikiran-pemikiran, peristiwa-peristiwa yang khusus, kemudian diakhiri dengan pemikiran yang umum. pemikiran yang umum ini merupakan kesipmpulan dari semua pemikiran yang telah disebutkan diatasnya. Beberapa bentuk penalaran induktif sebagai berikut;
Generalisasi adalah suatu penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individu untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.
Pola pikir generalisasi bukan hanya kita pelajari saat bersekolah tapi juga kita pelajari dalam menghadapi masalah dimana setiap ada masalah manusia cenderung memnyimpulkan dari fenomena fenomena yang pernah dialami

2.       Generalisasi
Generalisasi ialah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik kesimpulan umum. Sahatau tidaknya kesimpulan dari generalisasi itu dapat dilihat hal-hal berikut:
Data itu harus memadai jumlahnya.
Data itu harus mewakili keseluruhan.
Pengecualian perlu diperhitungkan karena data-data yang mempunyai sifat khusus tidak dapat dijadikan data. Hindarilah kata-kata setiap atau semua. pergunakanlah ungkapan cenderung, pada umumnya, rata-rata, atau pada mayoritas yang diamati.
Macam-macam generalisasi:
·         Generalisasi sempurna, seluruh fakta yang ada di dalam fenomena yang dijadikan sebuah kesimpulan berdasarkan penyelidikan yang terjadi.
·         Generalisasi tidak sempurna, generalisasi yang kesimpulannya diambil dari sebagian fakta dari suatu fenomena yang berlaku pada pada fenomena sejenis yang belum diselidiki.
3.       Analogi
analogi yaitu proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya, lalu di tarik kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan analogi, yaitu kesimpulan dari pendapat khusus dengan beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya.
Tujuan analogi:
-          Meramalkan kesamaan
-          Menyingkap kekeliruan
-          Menyusun sebuah klasifikasi

Contoh sebuah paragraf induktif analogi:
Peternakan merupakan aspek perekonomian yang penting dan menjanjikan. Selain dapat menjadi lahan pendapatan, peternakan juga memiliki dampak positif meningkatkan gizi masyarakat. Pengembangan peternakan dapat memenuhi kebutuhan daging warga sehingga negara tidak perlu mengimpor daging dari luar. Pertanian juga merupakan aspek perekonomian yang penting. Pengembangan pertanian dapat memenuhi kebutuhan beras warga sehingga impor dari luar tidak diperlukan.



4.       Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah proses penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a.      Hubungan asimetris: ada dua hubungan variabel, tetapi tidak ada mekanisme pengaruh mempengaruhi, masing-masing bersifat sendiri.
b.      Hubungan simetris: korelasi antar dua variabel, dengan satu variabel bersifat mempengaruhi variabel lain.
c.       Hubungan timbal balik: korelasi antar dua variabel saling mempengaruhi.


Pertanyaan:
1.      Ada berapa jenis hubungan kausal?
a.       2
b.      3*
c.       5
d.      9
2.      Salah satu tujuan analogi adalah...
a.       Meramalkan kesamaan*
b.      Mempengaruhi kalimat
c.       Pengembangan kalimat
d.      Penalaran kalimat
3.      Jenis-jenis penalarn induktif adalah...
a.       Generalisasi, persuasi, dan narasi
b.      Generalisasi, analogi, dan hubungan kausal*
c.       Generalisasi, analogi, dan narasi
d.      Analogi, persuasi, dan argumentasi
4.      Ada berapa macam generalisasi?
a.       5
b.      4
c.       2*
d.      3
5.      Macam-macam generalisasi adalah...
a.      Sempurna dan sempurna
Sempurna dan tidak sempurna*
b.      Sempurna dan bertingkat
c.       Tidak sempurna dan bertingkat



Sumber: