Minggu, 11 Maret 2012

Cara Mengatasi Kepadatan Penumpang Kereta Api

Cara Mengatasi  Kepadatan Penumpang Kereta Api
Kereta api merupakan alat transportasi dengan multi keunggulan seperti hemat bahan bakar, energi, rendah polusi, dan bersifat masal. Kereta api juga merupakan alat transportasi yang memiliki peran strategis dalam ekonomi nasional, penyelenggaraan transportasi kereta api dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara dalam hal ini PT. Kereta Api (persero). Sebagai penyelenggara tunggal kereta api PT. KA (persero) dituntut untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran perjalanan kepada penumpang.
Namun pada kenyataannya, penyelenggaraannya perkereta apian Indonesia masih diwarnai berbagai persoalan yang rumit, selain itu PT. KA (persero) sebagai pemegang hak kekuasaan dinilai belum memiliki sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang berpadu dengan keselamatan publik. Banyak beberapa faktor yang menyebabkan ketidaknyamanan penumpang, diantaranya kurangnya daya angkut sehingga menyebabkan kereta terutama kelas ekonomi penuh sesak. Keterlambatan keberangkatan yang mencapai 10 menit dan kedatangan yang mencapai 60 menit mendatangkan keluhan dari pihak pengguna jasa kereta api.
Sesaknya penumpang membuat banyaknya penumpang yang naik keatas atap dan menyebabkan banyak korban. Kondisi rel yang tidak baik juga membuat terlambatnya jadwal kereta bahkan terjadi kecelakaan dan menimbulkan banyak korban jiwa. Meski demikian kereta api tetap menjadi pilihan alat transportasi favorit bagi masyarakat Indonesia kelas menengah kebawah, karena harga tiket kereta apai lebih murah. Oleh karena itu diharapkan transportasi kereta api dapat ditingkatkan lagi mutu dan kualitas pelayanannya.
Minimnya dana yang tersedia menyebabkan kurangnya perawatan kondisi gerbong dan lokomotif kereta, contohnya gerbong-gerbong yang selama ini digunakan kebanyakan dibeli murah dari China dan Jepang, itu pun gerbong bekas yang sudah lewat masa baktinya dan banyak mengalami kerusakan. Dari sekian banyaknya permasalahan diatas, sebenarnya dapat diatasi satu persatu.
Pertama, peningkatan kualitas pelayanan seperti menambah daya angkut kereta dengan cara menambah jumlah gerbong. Terutama pada kereta pagi yang biasanya dipenuhi oleh para pekerja yang berangkat menuju tempat bekerja dan pada malam hari dipisahkan antara gerbong wanita dan pria untuk meminimalisir terjadinya pelecehan seksual.
Kedua, berusaha untuk mematuhi jadwal keberangkatan yang ada, dan membatasi jumlah penumpang yang masuk ke gerbong sesuai banyaknya kursi dan pegangan berdiri. Jika hal diatas diterapkan maka kepercayaan penumpang semakin meningkat dan makin banyak dana yang masuk yang akhirnya akan digunakan untuk membetulkan sarana perkereta apian.
Ketiga, yang harus dibenahi adalah jalur kereta api yaitu relnya. Kebanyakan rel kereta api sudah tua dan berkarat, hal itu mempermudah terjadinya kereta anjlok dan kecelakaan. Setelah itu perbaikan sarana dalam kereta api terutama pintu gerbong kereta api yang kebanyakan sudah rusak sehingga tidak dapat membatasi masuknya jumlah penumpang. Jika perlu, membuang gerbong dan lokomotif yang berusia tua dan menggantinya dengan yang baru.
Keempat, yang harus dibenahi adalah para penumpang nakal yang tidak membeli tiket kereta api pada saat menaiki kereta api, sehingga mereka naik di atas gerbong kereta api. Hal itu dapat membahayakan penumpang dan dapat merugikan PT. KA (persero), karena akan mencoreng nama baik PT. KA (persero) yang tidak dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi penumpangnya. Hal itu bisa diatasi dengan cara gerbong kereta api diberi duri besi yang dapat menghantarkan listrik pada saat kereta jalan, sehingga penumpang tidak akan naik ke atas gerbong kereta lagi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar